Jumat, 12 Desember 2014 15:09 WIB
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Ekspor produk kehutanan senilai lebih dari 10 miliar dolar AS bakal terganggu jika tidak mampu menunjukan bukti bersumber dari hutan yang dikelola lestari.
Chairman Indonesian Forestry Certification Coorporation (IFCC) Dradjad H Wibowo menyatakan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk yang bersumber dari hutan yang dikelola lestari tidak bisa dibantah lagi. Produk kehutanan Indonesia yang saat ini punya nilai ekspor lebih dari 10 miliar dolar pun harus memenuhi tuntutan tersebut jika mau terus bersaing di pasar global.
Untuk itu diperlukan bukti yang bisa meyakinkan konsumen. "Konsumen mendapat kemudahan mendapat produk tersebut dengan melihat logo sertifikat pengelolaan hutan lestari," kata dia saat peluncuran skema sertifikasi pengelolaan hutan lestari dan lacak balak (CoC) IFCC di Jakarta, Kamis (11/12/2014).